Era Tinggal di Jakarta (2017- ...)

Catatan Harian 28 : Dari Menghitung Alokasi Waktu Hingga Pengalaman Ditilang Polisi di Flyover Klender


Assalamu’alaikum jum’at, bertemu lagi di penghujung pekan yang lain dalam hidup yang begitu singkat. Apa yang kau ingat pekan ini?

Senin, 19 Februari 2018

Senin? Bangun masih pagi. Gak banyak fikiran hari ini, seperti tidak banyak hal yang ingin dilakukan.

Iseng-iseng, saya menghitung Jam kerja, Jam di Perjalanan, VS jam ngumpul di rumah selama setahun kehidupan. Begini hasilnya :

Dengan hari kerja Senin-jum’at, minus hari libur dan cuti tahunan 20 hari, maka jam kerja kita adalah : 1824 Jam (21%), dengan kata lain, seandainya kita bekerja tanpa libur, kita bekerja hampir 5 jam setiap harinya

Jika sepanjang hari kerja, kita perlu break 1 jam + perjalanan sekitar 4 jam, dan persiapan (mandi, sarapan, dsb) selama 1 jam, maka waktu yang diperlukan sepanjang tahun adalah :
1368 Jam (16%)

Kedua hal ini adalah hal yang dibutuhkan untuk mencari nafkah dengan baik, belum lagi kalau lembur, ada urgent case, dsb.

Total Jam hidup kita selama setahun adalah 8760 jam, dan sekarang kita masih punya : 5568 Jam.

Selanjutnya, kebutuhan lainnya adalah tidur, saya tidur jam 9 malam-4 pagi, artinya 7 jam saya tidur, ya kadang kurang kadang lebih. Jika rata2 tetap 7 jam saya tidur, maka saya menghabiskan : 2555 Jam (29%)

Waduh… tinggal dikit nih, sisa waktu saya tinggal : 3013 jam!

Shalat, dzikir dan pengajian adalah ibadah itu sendiri. Anggaplah dalam sepekan saya mengaji 2 jam, lalu shalat setiap hari 5X30 menit (termasuk wudhu, jalan, dzikir), kadang kurang kadang lebih, Sehingga waktu yang dibutuhkan adalah : 1008.5 Jam, atau 12% dari kehidupan.

Saya tiba-tiba agak ngeri nih, berapa lama sebenarnya waktu yang tersisa untuk belajar? Itulah mengapa wawasan saya tidak berkembang,karena lebih banyak tidur!

Tinggal 2004.5 jam lagi saja, kebiasaan selanjutnya main handphone, baca buku (jarang banget), nonton TV (malam atau akhir pekan), sesekali masak & ngopi. Ini adalah time to do what i want. Saya biasanya nonton TV hampir 1 jam setiap hari, main handphone juga, tapi kadang sambil kerja, sambil ngobrol, sambil ngopi, Oke lah taro 1 jam nonton + main hp setiap hari, Plus ngopi, baca, masak, main 0.5 jam lah (karena kadang pulang kerja udah ga ngapa-ngapain). Maka setahun adalah 547 jam.

Andai main sama anak adalah 1.5 jam setiap harinya, dan 8 jam di akhir pekan atau di hari libur, maka 1457 jam lah.

Kesimpulannya : pemakaian jam yang pertama adalah tidur, kedua kerja, ketiga keluarga keempat istirahat & perjalanan dan terakhir ibadah formal.

Siasatnya sih, semoga tidur, kerja, waktu buat keluarga dan istirahat menjadi nilai ibadah pula dihadapan Allah SWT. Ketiga, istirahat ini harusnya dikurangi, udah kegendutan jam tidurnya, harusnya jam ibadahnya dapat ditambah, bangun lebih cepat 1 jam saja.

Senin di pekerjaan adalah review relayout yang belum selesai juga, desain sebuah project itu memang perlu expertasi tinggi, buktinya lihatlah pembangunan underpass bandara, malah kudu di bangun ulang.

Selasa, 20 Februari 2018

Berangkat agak siang. Karena semalam sedikit begadang. Bangun pun siang lagi.

Kagetnya, pak bos pulang cepat sore ini. Jam 4.36, karena anaknya dikabarkan pingsan di rumah. Semoga lekas sembuh anaknya ya pak.

Ayal-ayal, saya berasa seperti bapak MA yang di FB yang tulisannya berisi dakwah dan mengantukkan, kurang menarik dan biasa saja. Ah, bingung mau mengubahnya bagaimana dan dari mana.

Seperti jam 2.30 hari ini saja, tiba-tiba berasa melayanglah dan saya jadi ingat harusnya saya interview hari ini. Apakah takdir saya harusnya kesana? Entahlah, langit rasanya berhembus dingin seakan ada pertemuan antara dua waktu yang tak seharusnya. Haha, dan tak tahunya itu adalah AC.

Jam 1.30-2.30 saya masih asik menyelesaikan VSM, hingga akhirnya mulai puyeng saat menghadapi salah satu form dari finance yang harus diisi untuk pengajuan dana investasi atas mesin yang dibutuhkan.

Rabu, 21 Februari 2018

Pagi sarapan gorengan, siangnya meeting sama vendor sampai sore, pulang langsung tanpa jajan. Udah dari kemarin beli gorengan, jajanan baru di kantor, punya Mase.

Presentasi panjang soal ruangan peredam dengan saran dari mr.w sang lulusan fisika akustik yang sangat berguna masukannya.

Kamis, 22 Februari 2018

Hari ini adalah ulang tahun bagi sebagian orang, dan menjadi hari yang normal untuk bekerja. Normal? Ya… normal dengan permasalahannya masing-masing.

Seperti hari ini, mimpi buruk saya semalam, ternyata berdampak juga pada tantangan hari ini. badai datang, karena saya peselancar, apa yang saya akan lakukan? Menikmatinya atau takut terhadapnya? Entah darimana lah informasi itu datang, handphone, layar monitor, obrolan orang, suara musik, suara keyboard, suara handphone. Ah, entah pada apa saya harus fokus. Rasanya tak ada. Menanti sore saja, mungkin.

Menyadari bahwa tulisan di akhir pekan rasanya ko garing dan membosankan dan merasa : not excited, jadi males nih nulis.

Bangun hari ini? Jam setengah enam, telat sangat.

Siangnya sudahlah, puyeng kepala saya dari jam setengah 12, dimarahin regional lagi karena tidak ada yang meeting dari Indonesia. Kelar nih. Saya jadi bertanya : Profesionalkah saya?

Jum’at, 23 Februari 2018

Kabar baik! ya… Harusnya seperti itulah yang saya rasakan hari ini. Dan biasanya setiap gajian memang begitu bukan?

Tapi hari ini tidak semuanya berjalan baik, semuanya bermula dari semalam. Padahal sudah berjalan baik, tapi jam 12 malam ada yang ngambek 😅. Dan salah saya lah karena shalat isya’ belum dilakukan hingga saya tidur. Akhirnya saya bangun jam setengah 12, shalat dan terus bangun hingga jam 2. Suasana kurang nyaman, perut masuk angin dan lapar serta badan lemes berbaur.

Semua berbuah pada kelalaian saya pada bangun tidur dan berujung pada berangkat kerja jam 8 baru dari rumah.

Jakarta, jika kamu berangkat lewat dari jam 8 maka Operasi polisi dapat dipastikan ada terus, biasanya di belokan RS. Antam Medika. Tapi tadi, tumben-tumbennya ada razia di jembatan fly over Klender. Walhasil ditahanlah saya karena lampu motor mati. Ya, lampu motor memang hanya menyala kecil sejak 3 bulan lalu.

Mr.P bilang mau sidang apa mau dibantu? “Saya tanya, salah saya apa pak? Surat2 kan lengkap”, “itu lampu mati!” Ujar bapaknya galak, “pake tanya lagi” Saya tanya berapa pak… Bapaknya bilang, kalo sidang SIM 150rb, tapi kalau mau dibantu ada uang 50rb gak? Kebayang ribetnya perpanjangan STNK apalagi sekarang sidang-sidang begini, “mau kemana memangnya?” Bapaknya tanya lagi, “mau kerja pak”, “nah makanya ayo cepat sini…”

Akhirnya tangan gemetar meraih dompet melipat tiga lembar uang 10rb … Aih pak, pengen nasihati tapi… Saya tak ada kuasa.

Motor pun melaju lagi, menembus Pulo gadung, Mr.P berjejer lagi di RS. Antam Medika. Tapi ya sudahlah, kefikiran untuk mampir ke bengkel untuk menyalakan lampu, tapi gagal lah, saya ada kerjaan banyak hari ini, besok saja.

Untungnya pas sampe kantor pas Mr. M, vendor dari PT. S datang… Jadi kamuflase lah saya masuk bareng2 vendor. Ga enak hati sih.

Dari jam 9 sampe jam 11 saya belajar banyak tentang otomatisasi dan teknologi terbaru dari industri manufaktur metal sheet. Bagaimana mempunching tanpa pergantian tooling, bagaimana storage di fabrikasi mengikuti area yang tersedia, lalu bagaimana tehnologi di mesin bending memastikan presisi dari hasil mesinnya dan bagaimana safety di dalam mesin tersebut.

Jam 11 saya ijin pamit lalu bergegas ke kantin untuk meeting L-M. Hasilnya ada 1 project baru yang disetujui masuk, dan kini ada 4 project, 1 project yaitu project saya akan dikerjakan bersama-sama, jadi tidak ada tim khusus dan saya harus berbaur dengan project lain. Hasil finalnya, saya malah bergabung sama project yang kurang saya minati, automasi supply material! Ah, sudahlah… Join aja.

Jam 11.30 saya ke mesjid dan menulis. Shalat Jum’at lah hingga jam 1, lalu makan hingga setengah 2 dan saya masih ada kesempatan menulis lagi hingga jam 2.

Masih banyak yang harus dilakukan dan hanya ada 3 jam lagi. Mengubah desain area peredam, membuat scenario ulang re-layout, membuat estimasi biaya variabel relayout lagi, diskusi sama manajer lagi. Melaporkannya…. Yah, begitulah.

Entah ada apa nanti malam, malam Sabtu, mungkin menikmati sajian nikmat sama istri.. seperti ayam goreng kemarin. Semoga semuanya sehat.

Semalam berfikir untuk lebih tahu tentang Allah. Lebih mendalami Qur’an, sebuah petunjuk kehidupan yang belum banyak saya gali.

Terima kasih ya Rabb, untuk sepekan ini. Alhamdulillah segalanya masih lancar, semoga mudah dan lancar pula kelak di akhirat.

Satu tanggapan untuk “Catatan Harian 28 : Dari Menghitung Alokasi Waktu Hingga Pengalaman Ditilang Polisi di Flyover Klender”

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.